Sebuah Studi citra satelit di Irak selatan telah mengungkapkan depresi melingkar selebar dua mil yang menurut para ilmuwan memiliki semua ciri sebagai kawah tumbukan meteor. Hantaman meteor ini setara dengan ratusan bom nuklir, yang menimbulkan dampak kerusakan yang luar biasa dan bersifat sistemik, seperti menyebabkan gempa bumi, kekeringan akibat perubahan iklim, kebakaran, dll.
Menurut para ilmuwan, efek bencana yang ditimbulkan hantaman meteor itu dapat menjelaskan misteri mengapa begitu banyak budaya mengalami penurunan tiba-tiba di sekitar 2200 SM (4200 tahun yang lalu).
Ditemukan Tidak Disengaja
Garis samar kawah ditemukan oleh Dr Sharad Master, seorang ahli geologi di Universitas Witwatersrand, Johannesburg, pada citra satelit wilayah Al Amarah.
“Itu adalah penemuan yang murni tidak disengaja“, kata Dr Master kepada The Telegraph. “Saya sedang membaca artikel majalah tentang proyek pembangunan kanal Saddam Hussein, dan ada foto yang menunjukkan banyak formasi – yang salah satunya sangat sangat melingkar.”
Analisis rinci dari citra satelit lain yang diambil sejak pertengahan 1980-an menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun kawah tersebut berisi sebuah danau kecil.
Pengeringan wilayah tersebut, sebagai bagian dari kampanye Saddam melawan Arab Rawa (penghuni rawa-rawa Tigris-Efrat di Irak selatan), telah menyebabkan danau surut, memperlihatkan punggungan seperti cincin di dalam cekungan seperti mangkuk besar – yang merupakan fitur lazim dari kawah yang terbentuk oleh tumbukan meteor.
Menimbulkan Kekeringan Mendadak
Sebuah laporan penelitian yang lebih baru terkait peningkatan aktivitas debu yang tiba-tiba di Timur Tengah yang terjadi 4200 tahun yang lalu di sampaikan Stacy A. Carolin dkk, dalam makalah yang berjudul “Precise timing of abrupt increase in dust activity in the Middle East coincident with 4.2 ka social change” [Proc Natl Acad Sci U S A. 2019 Jan 2; 116(1): 67–72. – Published online 2018 Dec 24. doi: 10.1073/pnas.1808103115]
Dalam makalah tersebut, dijelaskan bahwa bukti paling menonjol untuk kejadian iklim yang tiba-tiba dan anomali di wilayah Timur Tengah pada 4,2 ka (4200 tahun lalu) ditemukan dalam dua catatan.
Yang pertama adalah catatan sedimen multiproxy dari Laut Merah utara yang menunjukkan kejadian kering mendadak yang dimulai pada 4,2 0,1 ka.
Yang kedua adalah catatan inti sedimen dari Teluk Oman yang menunjukkan peningkatan mendadak dalam endapan debu bersumber Mesopotamia pada 4,1 0,1 ka. Pembaca yang tertarik membaca lebih jauh silahkan baca di sini.
Dalam artikel John Noble Wilford “Collapse of Earliest Known Empire Is Linked to Long, Harsh Drought”, disebutkan bahwa suatu tim arkeolog, geolog, dan ilmuwan tanah telah menemukan bukti yang tampaknya memecahkan misteri penyebab keruntuhan tiba-tiba kekaisaran Akkadia sekitar 4200 tahun lalu.