Siapa Sesungguhnya Orang Phoenicia?

Legenda tumbuh di sekitarnya dari waktu ke waktu sehingga identitasnya telah menjadi subjek penelitian ilmiah dan komentar selama lebih dari dua ribu tahun. Hal terpenting darinya adalah fakta bahwa bagian Alkitab Ibrani cenderung memahami Tarshish sebagai sumber kekayaan besar Raja Salomo dalam bidang logam – terutama perak, emas, timah, dan juga besi (Yehezkiel 27). Logam-logam itu dilaporkan diperoleh dalam kemitraan dengan Raja Hiram dari Bangsa Fenisia (Yesaya 23), dan armada kapal Tarsis.

Ada beragam pendapat mengenai letak Tarsis. ada yang menganggap Tarsis sebagai Carthage, Tartessos di Hispania kuno (Semenanjung Iberia), dekat Huelva dan Sevilla hari ini. Sarjana Yahudi-Portugis, Isaac Abarbanel (1447-1508) menggambarkan Tarsis sebagai “kota yang dikenal pada masa awal seperti Kartago dan hari ini disebut Tunis.” 

Sarjana Prancis Bochart (1667) sepakat dengan sejarawan Romawi Flavius Josephus (100 AD) yang menentukan pilihannya pada kota Pedalaman Tarsus di Kilikia (Turki selatan-tengah).  William F. Albright (1891-1971) dan Frank Moore Cross (1921-2012) mengemukakan Tarshish adalah Sardinia karena penemuan Batu Nora (…) [sumber di sini]

Saya melihat bahwa kejanggalan dari kesemua pendapat mengenai lokasi Tarsis tersebut adalah karena tidak mempertimbangkan jarak tempuh pelayaran yang diungkap dalam Alkitab Ibrani, 1 Raja-raja 10:22 “Sebab di laut raja mempunyai kapal-kapal Tarsis bergabung dengan kapal-kapal Hiram; dan sekali tiga tahun kapal-kapal Tarsis itu datang membawa emas dan perak serta gading; juga kera dan burung merak.” 

Saya pikir, jika letak Tarsis benar terdapat di salah satu lokasi yang disebutkan di atas, rasanya tidak akan mungkin mereka datang sekali dalam tiga tahun. Itu jangka waktu yang sangat lama untuk suatu kegiatan perdagangan. Jelas sangat tidak menguntungkan. Jelas ini waktu tempuh untuk jarak yang sangat jauh. Tidak berada di Timur dekat ataupun Timur tengah.

Untuk mengetahui jarak tempuh per-hari kapal-kapal kuno, saya mencermati jarak waktu pelayaran yang diberitakan Fa Hsien (biksu Cina yang melawat ke Asia Tenggara dan India pada abad ke-5) dalam catatannya, bahwa pelayaran dari Yeh-p’o-t’I (suatu tempat di Nusantara, para ahli biasa mengidentifikasinya dengan Jawadwipa) ke Kanton biasanya memerlukan waktu sekitar 50 hari pelayaran. 

Yang mana, dapat disamakan dengan laporan pelayaran Tome Pires dari Malaka ke Kanton pada Juni sampai Agustus 1517, selama kurang lebih 45 hari. [O.W. Wolters. Kebangkitan dan Kejayaan Sriwijaya hlm. 22]  Dan juga bahwa pada tahun 992 M para utusan dari Jawa sampai di Ningpo dalam 60 hari.  [Ibid. hlm. 37 pada catatan kaki no 24]

Hasilnya adalah; Jika dari Malaka menuju Kanton Tome Pires melalui laut Cina Selatan dan mampir di beberapa tempat untuk pengisian air minum dan perbekalan lainnya maka hitungan kasar untuk jarak yang ia tempuh adalah sekitar 3260 Km (perhitungan menggunakan Ruler pada Google Earth). Jika ia menempuh jarak ini selama 45 hari maka jarak tempuh kapalnya adalah sekitar 72 Km/hari. 

Author: fadlybahari

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

One thought on “Siapa Sesungguhnya Orang Phoenicia?”

Leave a comment