Interpretasi Makna 786 Jumlah Gematria Basmalah, Menggunakan Rasio Emas Fibonacci

Jadi, dalam kalimat Bismillahirahmanirrahim yang kamu ucapkan ketika akan memulai sesuatu, terkandung anjuran agar kamu sepenuh hati akan berjuang melakukan sesuatu itu dengan upaya yang maksimal.

Yang menarik, hal ini sejalan dengan anjuran “karma” yang menjadi tema utama kampanye orang-orang suci di masa kuno. 

Dalam artikel “Mengapa Karma Jadi Inti Ajaran di Awal Peradaban Manusia? ” saya telah mengulas bahwa, penjabaran konsep karma yang dikampanyekan para utusan-utusan langit di masa kuno, menitik beratkan pemahaman bahwa: SIAPA PUN DIA, DEWA, MANUSIA SETENGAH DEWA, RAJA, ATAU PUN MANUSIA BIASA, NASIBNYA DALAM KEHIDUPAN SEPENUHNYA BERGANTUNG PADA USAHANYA ATAU PERJUANGANNYA. TIDAK ADA YANG DIBEDA-BEDAKAN DIANTARA KESEMUANYA.

Salah satu hal yang mengisyaratkan bahwa karma menjadi inti ajaran di awal peradaban manusia, dapat kita lihat diisyaratkan pada dua aksara awal dalam susunan aksara jenis silabel seperti aksara Brahmik dan aksara Lontara, yaitu : KA dan GA.

Susunan aksara pada barisan awal pada aksara Lontara adalah: KA — GA — NGA — NGKA. yang bermakna sebagai berikut:

KA dalam aksara Cina artinya “kartu”, dimaknai sebagai metafora “takdir”.

GA dalam aksara Cina artinya “karma”, dimaknai sebagai metafora “tindakan atau perjuangan”

NGA dan NGKA jika dicermati dalam bentuk bahasa Bugis, dapat dipahami sebagai bentuk “na-ngka” artinya: “sehingga ada” (na=sehingga; ngka=ada).

Jadi, jika disusun dalam kalimat yang mudah dipahami, pesan yang tersembunyi dalam susunan KA — GA — NGA — NGKA, adalah: “TAKDIR” DAN PERJUANGAN YANG KITA LAKUKAN DI DALAMNYA, YANG MEMBUKTIKAN BAHWA KITA ADA.

Demikianlah, dari sejak awal kehidupan manusia hingga akhir zaman nanti, Manusia senantiasa dituntut untuk berjuang semaksimal mungkin dalam menjalani hidupnya.

Dari waktu ke waktu, inti pesan langit yang disampaikan para utusan (mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad) selalu sama. Ajaran di masa kuno menyebutnya “KARMA”, sementara ajaran yang disampaikan Muhammad menyebutnya “JIHAD”. 

Sayangnya, belakangan ini definisi ‘jihad’ cenderung dipandang berkonotasi negatif. Untuk meluruskan hal ini, saya menganjurkan untuk mencermati definisi ‘jihad’ dalam http://www.britannica.com berikut ini.

Definisi ‘Jihad’ (sumber: http://www.britannica.com)

Jihad, (bahasa Arab: “perjuangan” atau “usaha”) juga dieja jehad,  dalam Islam (bermakna), suatu perjuangan atau usaha yang bermanfaat atau berfaedah. Arti yang tepat dari istilah jihad bergantung pada konteks; ini sering kali secara keliru diterjemahkan di Barat sebagai “perang suci”. Jihad, khususnya dalam ranah agama dan etika, terutama mengacu pada perjuangan manusia untuk mendukung apa yang benar dan mencegah yang salah.

SEKIAN.

Yang minat silakan WA: 0811 469 694

Author: fadlybahari

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Leave a comment