Fakta Ratu Sima sebagai Penguasa Dunia yang Diramalkan Sang Buddha

Jika menurut catatan sejarah, Sima Lingji terlahir di Wenxian, Provinsi Henan sekarang. (sumber di sini) Sementara itu, mengenai berita terakhir bahwa ia kemudian menikah dengan gubernur provinsi Li Dan, dan setelah saya telusuri di peta terdapat nama daerah bernama Li Dan di Guangdong, maka semoga saja ini daerah yang dimaksud.

Berikut ini peta tempat kelahiran Sima Lingji, dan peta posisi terakhir ia berada…

Yang menarik karena daerah Wenxian di Henan, sesuai dengan nubuat yang disebutkan dalam “Sutra of Samantabhadra” bahwa Yueguang (atau Devi Jingguang), yang juga disebut Raja Cahaya (The King of Light) atau Tuan ketentraman (The Lord of Peace) akan muncul di “utara Sungai Kuning, dan selatan Sungai Lemah”. Berikut kutipannya saya capture dari buku “Leyden Studies in Sinology” 

Dicapture dari buku “Leyden Studies in Sinology” edited by W. L. Idema, hlm. 52 (Dokpri) 

Provinsi Henan memang tepat berada di sebelah utara Sungai Kuning. Sementara “Sungai Lemah” atau “Air Lemah” (dalam bahasa Cina disebut Ruoshui) merupakan fitur geografi yang banyak disebut dalam karya sastra mitos negeri Cina, seperti “the Warring States”. Disebut demikian karena tidak ada yang bisa mengapung di dalamnya (Hawkes: 1985, 2011).

Pada gambar peta di bawah ini, dapat kita lihat kota Wenxian diapit oleh dua sungai. di sebelah selatannya terdapat Sungai Kuning (Yellow River) sementara di sebelah utaranya terdapat sungai Qinhe (Qinhe River). Mungkinkah yang dimaksud sebagai “air lemah di utara” dalam “Sutra of Samantabhadra” adalah sungai Qinhe ini?

Kota Wenxian hari ini. di selatannya ada Yellow river, dan diutaranya ada Qinhe river. (sumber: googlemap)

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana sehingga Sima Lingji tiba-tiba muncul di Tana Luwu (Sulawesi Selatan)? untuk menjawab pertanyaan ini, saya akan kembali mengulas cerita Lontara tentan Simpurusiang.

Dalam Lontara diceritakan suami Simpurusiang bernama Patianjala. Kemunculan keduanya (Simpurusiang dan Patianjala) diungkap menggunakan bahasa ungkapan yang persis sama dengan yang disematkan pada Batara Guru dan We Nyili Timo’. Yaitu: Manurungnge ri pettung, riaseng simpurusiang. Tompoe ri busa empong, riaseng patiangjala Iyana siala najaji Anakaji. Kurang-lebih terjemahan bebasnya: Yang muncul dari bambu dinamakan simpurusiang, Yang muncul di busa air dinamakan patiangjala. Mereka kawin, lantas lahir lah Anakaji.

Dari hal ini, bisa saja timbul penafsiran bahwa pertemuan mereka (simpurusiang dan Patianjala) terjadi setelah simpurusiang melakukan suatu pelayaran melalui lautan. Terlebih lagi, ada sumber yang mengatakan bahwa Patianjala ini merupakan seorang satria dari masyarakat laut bajou.

Demikianlah, saya berasumsi bahwa kedatangan Sima Lingji atau Ratu Sima atau Simpurusiang ke Tana Luwu adalah karena pernikahannya dengan Patianjala yang merupakan satria bangsawan suku Bajou yang berasal dari tana Luwu. 

Dalam banyak kisah disebutkan juga Suku Bajau terkenal sebagai “bajak laut” yang banyak menjarah wilayah Indo Cina di masa kuno. Bahkan terdapat dalam kronik cina kisah tentang keberanian orang Bajou membunuh gubernur di wilayah Indo Cina karena dianggap tidak jujur.

Author: fadlybahari

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

One thought on “Fakta Ratu Sima sebagai Penguasa Dunia yang Diramalkan Sang Buddha”

Leave a comment